Jakarta -
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) adalah
salah satu penyelenggara quick count yang memenangkan Prabowo-Hatta dan
banyak dibicarakan. Ternyata, Puskaptis pernah mengajukan proposal ke
kubu Jokowi-JK, tapi ditolak.
Proposal itu diajukan ke Jenggala Center, salah satu posko kemenangan Jokowi-JK yang didirikan oleh JK. Proposal diajukan di awal terbentuknya Jenggala Center.
"Iya, mereka mengajukan pas Jenggala terbentuk. Saya nggak ikut pertemuan, yang menemui Pak Peter Wattimena," kata anggota Timses Jokowi-JK, Indra J Piliang, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2014).
Meski tak ikut pertemuan, namun Indra menjadi salah satu orang yang me-review proposal itu. Proposal yang diajukan Puskaptis, kata Indra, merupakan paket lengkap dengan total biaya Rp 7,9 miliar.
"Total dananya Rp 7,9 miliar. Judulnya, Jurus Jitu Total Football. Itu paket lengkap," tutur Indra.
Setelah di-review, proposal itu akhirnya ditolak. Salah satunya karena salah penyebutan nama Jusuf Kalla menjadi 'Yusuf Kalla'.
"Ya itu nggak profesional," ujarnya.
Proposal itu diajukan ke Jenggala Center, salah satu posko kemenangan Jokowi-JK yang didirikan oleh JK. Proposal diajukan di awal terbentuknya Jenggala Center.
"Iya, mereka mengajukan pas Jenggala terbentuk. Saya nggak ikut pertemuan, yang menemui Pak Peter Wattimena," kata anggota Timses Jokowi-JK, Indra J Piliang, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2014).
Meski tak ikut pertemuan, namun Indra menjadi salah satu orang yang me-review proposal itu. Proposal yang diajukan Puskaptis, kata Indra, merupakan paket lengkap dengan total biaya Rp 7,9 miliar.
"Total dananya Rp 7,9 miliar. Judulnya, Jurus Jitu Total Football. Itu paket lengkap," tutur Indra.
Setelah di-review, proposal itu akhirnya ditolak. Salah satunya karena salah penyebutan nama Jusuf Kalla menjadi 'Yusuf Kalla'.
"Ya itu nggak profesional," ujarnya.
Posting Komentar