TEMPO.CO, Jakarta
- Anna Christina, 78 tahun, warga Tanah Kusir, sudah lama mengidolakan
figur Joko Widodo, yang memenangi pemilu presiden 2014. Ibu dari keenam
orang anak ini jatuh hati pada mantan Wali Kota Solo itu sejak 2012,
ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Adalah kebiasaan
blusukan dan kesederhanaan Jokowi--baju kemeja putih dan celana
hitamnya--yang membuat sang nenek kepincut.
Anna justru
semakin bersimpati ketika Jokowi mendapat banyak cibiran dan isu-isu
negatif. Kala Jokowi mengikuti pemilu presiden, terlebih lagi. Anna,
yang juga berasal dari Solo, matanya tak beranjak dari layar televisi,
mengikuti proses penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum pada 22
Juli 2014.
"Mama tidak berhenti berdoa dan sangat khawatir
Jokowi kalah," kata Fransisca Helmaria, 54 tahun, anak ketiga Anna,
kepada Tempo, Rabu, 23 Juli 2014.
Tubuh Anna yang renta tak
menghalanginya berdiri di depan televisi dari mulai proses penghitungan
suara pukul 11.00 WIB hingga pengumuman sang pemenang pada pukul 22.00
WIB. Sesekali ia duduk, namun tetap fokus ke layar televisi. Anna berdoa
agar jagoannya menang. Menurut Fransisca, ibunya sangat khawatir jika
Jokowi tidak memenangi pemilu presiden. "Tenang, Ma. Jokowi pasti
menang," kata Fransisca berusaha menenangkan Anna, ibunya. (Baca: Jokowi Ajukan Mundur Sebagai Gubernur Agustus)
Detik-detik
pengumuman pemenang pemilu presiden, mata Anna makin lekat pada kotak
elektronik yang menayangkan KPU. Hingga akhirnya, komisi mengumumkan
Jokowi terpilih sebagai presiden baru Indonesia. Sontak Anna menangis
dan berkata, "Akhirnya pacar Mama menang!"
Kegembiraan Anna
membuat Fransisca lega. Sebab, Anna pernah dirawat di Rumah Sakit
Pondok Indah, lantaran membaca dan menonton berita tentang kampanye
hitam yang ditujukan kepada sang idola. Menurut Fransisca yang pada saat
itu berada di rumah ibunya, Anna pingsan karena tak dapat menahan rasa
kesal dan amarah. Terutama saat muncul tudingan Jokowi sebagai PKI dan
bukan umat Islam. "Keluarga kami Kristiani tapi Mama, termasuk kami,
sakit ketika mendengar fitnah Jokowi bukan muslim," kata Fransisca.
(Baca juga: Istri Jokowi Yakin Suaminya Jadi 'Orang Besar')
Anna
pun mondok di rumah sakit selama kurang-lebih enam hari. Dokter yang
merawat menjelaskan Anna mengalami tekanan psikis akibat terlalu
memikirkan hal-hal buruk yang menimpa Jokowi. Pada saat di rumah sakit
pun, kondisi Anna sempat memburuk saat mendengar kabar-kabar negatif
lainnya mengenai Jokowi. Keadaan Anna membaik tatkala mengetahui Jokowi
telah kembali ke Tanah Air. Pada pemilu 9 Juli 2014, Anna mencoblos
idolanya di kamar sakit. (Baca juga: Jokowi Selalu Telepon Sang Ibunda Tiap Hari)
Kini,
Anna sudah keluar dari rumah sakit. Senyum tak lepas dari bibirnya atas
kemenangan Jokowi. Ia mendaraskan harapnya. "Tuhan, semoga Jokowi jadi
presiden yang bisa mengayomi rakyat dan membuat Indonesia menjadi lebih
baik," katanya. (Baca: Jokowi Terpilih, Ibunda Sujud Syukur)
DEVY ERNIS
Berita Lainnya:
Posting Komentar