ADVERTISING AREA

klik disini

STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN

STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN
INFO BEASISWA

BERTIA TERKINI

Sponsored

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Kamis, 24 Juli 2014

Ruhut: Tim Prabowo Hanya Buang Waktu Gugat Hasil Pilpres ke MK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul menilai percuma jika kubu pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Hatta Rajasa mengajukan gugatan hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan itu dianggap Ruhut, hanya membuang waktu.
Sebab menurut Jubir PD itu, jika ingin memenangkan gugatan, maka tim Prabowo harus berhasil mengumpulkan 8,4 juta lebih formulir C1 sebagai bukti adanya kecurangan pilpres.
"Saya lawyer DPR di MK, kalau kaitan dengan seperti ini, menangnya kan terpaut 8,4 juta suara. Bagaimana mau cari formulir C1 sebanyak itu? Pengalaman saya, pemilihan gubernur dan walikota, cari 100 saja susah, apalagi 8,4 juta," kata Ruhut di Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Sebaliknya, pendukung pasangan Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Cawapres Jusuf Kalla (JK) itu menyatakan kalau kubu Prabowo tidak bisa mendapatkan formulir C1 lebih dari 8,4 juta, maka MK tidak akan mengabulkan gugatan tersebut.
"Kalau cuma 8,3 juta tetap akan kalah. Harus di atas itu. Saya kira enggak bisa mereka cari sebanyak itu. Jadi itu hanya buang-buang waktu dan hanya memberi harapan kepada Prabowo," tegasnya.
Ruhut sendiri tak habis pikir, Prabowo memutuskan untuk menarik diri dari proses rekapitulasi suara nasional di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menolak hasil pilpres. Menurutnya itu langkah yang tidak konstitusional.
"Pak Prabowo sampaikan mengundurkan diri, walau dengan berbagai macam penafsiran, pening saya," ujarnya.
Edwin Firdaus

Baca Juga:





Read More »
02.07 | 0 komentar

TAGIH JANJI POTONG KEMALUAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan penyandang tuna rungu yang mengenakan kemeja kotak-kotak khas Joko Widodo (Jokowi), menggelar aksi demo di depan kediaman musisi Ahmad Dhani, di Jalan Pinang Mas III, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Mereka menagih janji Ahmad Dhani untuk memotong alat kelaminnya.
Mereka datang sekitar pukul 13.40 WIB, dengan menumpangi sebuah Metromini. Mereka datang dengan membawa sejumlah poster berisi seruan agar Ahmad Dhani menagih janjinya.
Peristiwa tersebut dipicu oleh pernyataan Ahmad Dhani, yang berniat memotong alat kelaminnya jika pasangan Jokowi - Jusuf Kalla (JK) menang pemilihan presiden (pilpres). Pada 22 Juli lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), memutuskan Jokowi - JK sebagai pemenang pilpres.
Sebagian dari demonstran yang mengaku Tuna Rungu tersebut pantauan TRIBUNnews terlihat sanggup berbicara dalam bahasa normal. Namun saat disambangi, mereka langsung mengeluarkan suara seperti penderita Tuna Rungu, dan mencoba berbicara dengan bahasa isyarat.
Dwi Puswadi Humas DEAF Indonesia mengatakan demo tersebut dilakukan oleh anggota DEAF Indonesia, dan merupakan pendukung pasangan Jokowi - JK. Dwi menyebut aksi tersebut adalah ekspresi dari para pendukung Jokowi.
"Mereka mau menagih janji Ahmad Dhani," katanya.
Namun saat ditanya apa kaitan penyandang tuna rungu dengan janji Ahmad Dhani memotong alat kelaminnya, Dwi tidak menjawab dengan jelas. Ia hanya mengulangi pernyataannya bahwa hal itu adalah bagian dari ekspresi para penyandang tuna rungu.
Di depan kediaman Ahmad Dhani itu mereka hanya menggelar aksi selama sekitar tiga menit. Setelahnya mereka pun membubarkan diri dengan teratur.
Baca Juga:


Read More »
02.00 | 0 komentar

Nenek yang Mengaku Pacar Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Anna Christina, 78 tahun, warga Tanah Kusir, sudah lama mengidolakan figur Joko Widodo, yang memenangi pemilu presiden 2014. Ibu dari keenam orang anak ini jatuh hati pada mantan Wali Kota Solo itu sejak 2012, ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Adalah kebiasaan blusukan dan kesederhanaan Jokowi--baju kemeja putih dan celana hitamnya--yang membuat sang nenek kepincut.
Anna justru semakin bersimpati ketika Jokowi mendapat banyak cibiran dan isu-isu negatif. Kala Jokowi mengikuti pemilu presiden, terlebih lagi. Anna, yang juga berasal dari Solo, matanya tak beranjak dari layar televisi, mengikuti proses penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014.
"Mama tidak berhenti berdoa dan sangat khawatir Jokowi kalah," kata Fransisca Helmaria, 54 tahun, anak ketiga Anna, kepada Tempo, Rabu, 23 Juli 2014.
Tubuh Anna yang renta tak menghalanginya berdiri di depan televisi dari mulai proses penghitungan suara pukul 11.00 WIB hingga pengumuman sang pemenang pada pukul 22.00 WIB. Sesekali ia duduk, namun tetap fokus ke layar televisi. Anna berdoa agar jagoannya menang. Menurut Fransisca, ibunya sangat khawatir jika Jokowi tidak memenangi pemilu presiden. "Tenang, Ma. Jokowi pasti menang," kata Fransisca berusaha menenangkan Anna, ibunya. (Baca: Jokowi Ajukan Mundur Sebagai Gubernur Agustus)
Detik-detik pengumuman pemenang pemilu presiden, mata Anna makin lekat pada kotak elektronik yang menayangkan KPU. Hingga akhirnya, komisi mengumumkan Jokowi terpilih sebagai presiden baru Indonesia. Sontak Anna menangis dan berkata, "Akhirnya pacar Mama menang!"
Kegembiraan Anna membuat Fransisca lega. Sebab, Anna pernah dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, lantaran membaca dan menonton berita tentang kampanye hitam yang ditujukan kepada sang idola. Menurut Fransisca yang pada saat itu berada di rumah ibunya, Anna pingsan karena tak dapat menahan rasa kesal dan amarah. Terutama saat muncul tudingan Jokowi sebagai PKI dan bukan umat Islam. "Keluarga kami Kristiani tapi Mama, termasuk kami, sakit ketika mendengar fitnah Jokowi bukan muslim," kata Fransisca. (Baca juga: Istri Jokowi Yakin Suaminya Jadi 'Orang Besar')
Anna pun mondok di rumah sakit selama kurang-lebih enam hari. Dokter yang merawat menjelaskan Anna mengalami tekanan psikis akibat terlalu memikirkan hal-hal buruk yang menimpa Jokowi. Pada saat di rumah sakit pun, kondisi Anna sempat memburuk saat mendengar kabar-kabar negatif lainnya mengenai Jokowi. Keadaan Anna membaik tatkala mengetahui Jokowi telah kembali ke Tanah Air. Pada pemilu 9 Juli 2014, Anna mencoblos idolanya di kamar sakit. (Baca juga: Jokowi Selalu Telepon Sang Ibunda Tiap Hari)
Kini, Anna sudah keluar dari rumah sakit. Senyum tak lepas dari bibirnya atas kemenangan Jokowi. Ia mendaraskan harapnya. "Tuhan, semoga Jokowi jadi presiden yang bisa mengayomi rakyat dan membuat Indonesia menjadi lebih baik," katanya. (Baca: Jokowi Terpilih, Ibunda Sujud Syukur)
DEVY ERNIS


Berita Lainnya:

 

 
 


Read More »
01.55 | 0 komentar

Dahlan Iskan Menolak Halus Tawaran Jokowi Jadi Menteri

Dahlan Iskan Menolak Halus Tawaran Jokowi Jadi MenteriLihat Foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menolak secara halus jika presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menunjuk kembali dirinya sebagai menteri. Dahlan mengaku tak merepotkan Jokowi yang sudah banyak tugas negara menantinya.
"Saya tidak mau merepoti pak Jokowi, saya tidak mau mengganggu pak Jokowi," ujar Dahlan usai rapat pimpinan di kantor Kementerian BUMN, Kamis (24/7/2014).
Meski tidak secara tegas menolak, Dahlan Iskan memaparkan bahwa saat ini banyak orang menagih janji Jokowi. Karena hal itu Dahlan tak mau membahas masalah jabatan di kabinet Jokowi selanjutnya.
"Saya yakin hari-hari ini pak Jokowi repot sekali menampung keinginan orang ingin jadi ini ingin jadi itu," ungkap Dahlan.
Dahlan menambahkan ia belum berbicara mengenai jabatan yang ditawarkan oleh Jokowi pada kabinet selanjutnya. Menurut Dahlan, hal itu bisa dibahas dilain waktu ketika Jokowi tak terlalu sibuk.
"Saya tidak mau merepoti ingin jadi apa (di pemerintahannya)," kata Dahlan.

sumber:

Baca Juga:

Pendukung Jokowi Tagih Janji Ahmad Dhani

Khofifah Effect Kunci Kemenangan Jokowi di Jawa Timur

Dewan Pakar Sebut Langkah Ical Perburuk Citra Golkar

Read More »
01.53 | 0 komentar

Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar

Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai BeredarLihat Foto
TEMPO.CO, Jakarta - Partai pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memastikan bakal menyodorkan nama-nama kadernya untuk dijadikan kandidat menteri dalam kabinet pemerintahan 2014-2019. Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan kabinet pemerintahan akan disusun bersama dengan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih.
"Bagaimana baiknya akan disusun bersama, tetapi yang menentukan tetap presiden dan wakil presiden," kata Paloh di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa malam, 22 Juli 2014.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan banyak stok kader partainya yang mampu mengemban tugas sebagai menteri. Kalau diminta menyodorkan nama oleh Jokowi-JK, Muhaimin akan segera mempersiapkannya. "Yang pasti kami mempersilakan Pak Jokowi apabila ada kader yang dianggap mampu," ucap dia. (Baca: Jokowi Sanggah Partai Dapat 20 Persen Menteri)
Nama calon menteri pada kabinet Jokowi-JK itu sudah mulai bermunculan pada pekan ini. PDIP sebagai pemimpin koalisi dikabarkan telah menyiapkan sejumlah kadernya untuk menduduki posisi paling strategis di kementerian. Nama yang beredar di antaranya Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo dan anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rieke Diah Pitaloka.
Muncul juga nama orang-orang yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yakni mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendro Priyono dan mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Pandjaitan. Dari Partai Hati Nurani Rakyat yang beredar adalah ketua umumnya Wiranto dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Yuddy Chrisnandi. Sedangkan dari PKB adalah Muhaimin Iskandar dan Marwan Ja'far. (Baca: Jokowi Terpilih Jadi Presiden, IHSG Alami Euforia)
Partai NasDem juga menyiapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilunya, Ferry Mursydan Baldan, dan Sekretaris Jenderalnya, Patrice Rio Capella. Dari kalangan profesional muncul nama mantan Menteri Kehakiman Hamid Awaluddin, Muhammad Lutfi yang masih menjabat Menteri Perdagangan, serta Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. "Tetapi Anies cocoknya jadi juru bicara," kata seorang politikus dari kubu JK.
Berbagai reaksi ditunjukkan mereka yang disebut-sebut calon menteri. Rieke yang dikonfirmasi, menolak menanggapi kabar tersebut. "Yang penting terpilih lagi anggota DPR," kata dia tersenyum. Adapun Yuddy memilih menghindar. "Nantilah," katanya sambil tersenyum. Adapun Marwan menyatakan tak tahu, "Saya malah belum tahu itu."
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso mengatakan partai pendukung Jokowi-JK memang sepakat menyodorkan nama calon menteri, tetapi mereka tak ingin menuntut jabatan tertentu dalam kabinet. Ia juga menegaskan tidak setuju bila kabinet di kaveling-kaveling. "Intinya kami ingin membangun kabinet kuat dan menjanjikan," katanya. (Baca: Obama Telepon Jokowi Ucapkan Selamat)
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab
SHARE: Facebook | Twitter

Read More »
01.51 | 0 komentar

Sabtu, 19 Juli 2014

Jusuf Kalla Kumpulkan Pendukung Munas Golkar

Jusuf Kalla Kumpulkan Pendukung Munas GolkarLihat Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, tadi pagi mengumpulkan sejumlah kader senior di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Sejumlah tokoh yang hadir di pertemuan itu antara lain Ginandjar Kartasasmita, Fahmi Idris, Agung Laksono, Andi Mattalatta dan Yorrys Raweyai.
»Mereka membicarakan soal Munas,” kata juru bicara Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah, saat dihubungi, Sabtu, 19 Juli 2014. Dia sendiri tak hadir dalam pertemuan itu. Namun dia menegaskan, pertemuan ini merupakan kelanjutan seruan penyelamatan Golkar untuk pelaksanaan Munas. Poempida mengatakan, kemungkinan besar Munas Golkar bakal diselenggarakan pada September 2014. (Baca: Politikus Golkar Ini Cari Dukungan Gulingkan Ical)
Poempida juga mengkritik rencana Aburizal Bakrie mengumpulkan Ketua Golkar provinsi di Hotel Four Season, Jakarta. Menurut dia, Aburizal tak pernah mendekati pengurus Golkar di tingkat kabupaten/kota. Padahal, mereka inilah yang menjadi ujung tombak pemenangan Golkar di masyarakat. »Forum DPD I itu menyakitkan hati,” kata dia. (Baca: Golkar Ingin Gabung, PDIP: Tunggu Political Will)
Dia menjelaskan, Ketua Golkar tingkat provinsi terkesan menjadi benteng atas keinginan Aburizal untuk melaksanakan Munas pada 2015 mendatang. Namun dia menegaskan, kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tak akan bisa membendung aspirasi kader untuk menggelar Munas tahun ini. »Bisa saja nanti Golkar kabupaten menggelar musyawarah daerah luar biasa,” kata Poempida.
WAYAN AGUS PURNOMO


Berita terpopuler:







SHARE: Facebook | Twitter

 


Read More »
02.31 | 0 komentar

Jumat, 11 Juli 2014

Prabowo: Jangan mengira kita bisa diinjak-injak

MERDEKA.COM. Capres Prabowo Subianto yakin dirinya menang pada Pilpres 2014. Dia meminta pada pendukungnya untuk selalu waspada dan siaga untuk mengawal sampai penghitungan resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jangan mengira kita bisa diinjak-injak. Jangan sedikitpun gentar dan kita berdiri di sini untuk menegakkan kebenaran," kata Prabowo di studio tvOne Jakarta, Rabu (9/7).
Prabowo menyampaikan hal ini ditemani oleh Cawapres Hatta Rajasa, dan tim suksesnya seperti Aburizal Bakrie, Mahfud MD, dan Zulkifli Hasan.

Prabowo mengatakan, jangan sampai pada pilpres ini ada pihak yang ingin menyerobot. "Marilah kita berada di jalan yang benar," ujarnya.

Dia juga meminta kepada pendukungnya yang tergabung dalam koalisi merah putih untuk tidak terpancing dan bersikap sejuk. Selain itu Prabowo juga mengimbau untuk menjaga suasana kekeluargaan.

"Marilah kita siaga, marilah kita waspada, marilah kita rapatkan barisan kita, kekuatan kita besar, kekuatan kita rakyat Indonesia. Bukan kekuatan yang disewa orang asing," jelasnya.


Baca Berita Selanjutnya:

Sumber: Merdeka.com


Read More »
00.02 | 0 komentar